Kamis, 07 Februari 2013

NOVEL


NOVEL
A.   Pengertian
Novel adalah cerita/prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya, dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Selain memiliki tema, novel juga mengandung amanat.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Contoh novel Siti Nurbaya bertemu percintaan. Amanat yang ingin disampaikan pengarangnya adalah kerasnya adat istiadat dapat membuat orang menderita atau sengsara. Untuk menceritakan isi sebuah novel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membaca, yaitu
1.    Tokoh dan watak tokoh novel,
2.    Rangkaian peristiwa dan tempat peristiwa dalam novel, dan
3.    Pesan-pesan yang disampaikan pengarang dalam peristiwa-peristiwa yang dianggap penting.
B.   Sudut Pandang Novel
Sudut pandang adalah cara lihat/posisi pengarang terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam cerita. Ada beberapa jenis sudut pandang, yaitu;
1.   Pengarang sebagai pelaku utama cerita
Tokoh cerita akan menggunakan kata “aku” dalam cerita. Oleh karena itu, seakan-akan cerita tersebut merupakan kisah atau pengalaman si pengarang sendiri. Sudut pandang seperti ini disebut akuan sertaan (orang pertama sertaan).
2.   Pengarang ikut main, tetapi bukan sebagai pelaku utama
Cerita sebenarnya mengisahkan orang lain sebagai pelaku utama, tetapi pengarang terlibat di dalamnya. Sudut pandang seperti ini disebut akuan tak sertaan(orang  pertama tak sertaan).
3.   Pengarang  serbatahu
Dalam cerita ini pengarang tidak berperan apa-apa. Pelaku utamanya adalah orang lain yang biasa disebut ia atau dia atau nama seseorang yang diguankan dalam ceritanya. Di sini pengarang sertaan mengetahui apapun yang dilakukan atau bahkan yang ada dalam pikiran pelaku cerita. Sudut pandang seperti ini disebut diam serbatahu (orang ketiga serbatahu).
4.   Pengarang  peninjau
Pengarang hanya menyatakan atau menceritakan apa yang dilihatnya. Dia seakan-akan tidak tahu apa yang akan dilakukan pelaku atau apa yang ada dalam pikiran pelaku. Sudut pandang seperti ini disebutdiam terbatas (orang ketiga terbatas).
C.   Konflik-Konflik dalam Novel
Inti sebuah novel adalah konflik. Dengan kata lain, cerita dalam novel itu terbentuk karena adanya konflik. Bagaian-bagian cerita yang ada di dalam sesungguhnya merupakan rangkaian konflik-konflik. Yang membedakannya, ada konflik sedang dan konflik puncak. Konflik sedang biasanya dijumpai pada bagian awal cerita sementara itu, konflik puncak umumnya dijumpai pada bagian tengah atau akhir cerita. Bentuk konflik itu sendiri ada yang berupa konflik sosial, konflik budaya, atau konflik psikologis. Konflik-konflik tersebut tidak selalu berpisah satu dengan lainnya. Bisa saja dalam sebuah penggalan cerita itu terdapat beberapa konflik.
D.  Konflik yang Dihadapi Tokoh Novel
Konflik yang dialami tokoh dalam novel antara lain
1.    Konflik tokoh dengan diri sendiri,
2.    Konflik tokoh dengan tokoh lain,
3.    Konflik tokoh dengan kelompkoh.
Cara tokoh dalam menyelesaikan konflik sangat menarik untuk dipelajari karena hal itu dapat mengambarkan kebenaran, cita-cita, cara tokoh menyikapi orang lain, kehalusan rasa, dan keluhuran budi tokoh tersebut.
Rangkaian cerita dalam novel dikembangkan dengan konflik yang dialami para tokoh. Konflik terjadi karena adanya perbedaan tujuan atau kepentingan antartokoh atau tokoh dengan diri sendiri. Wujud konflik dapat berupa pertengkaran antartokoh, upaya untuk menatuhkan atau mencelakakan tokoh lain, memfitnah, bahkan tindakan-tindakan penyiksaan fisik seperti memukuli dan menyiksa tokoh lain.
4.   Tokoh dan Alur dalam Novel
Dilihat dari konflik yang terjadi, tokoh dapat dikelompokkan menjadi dua yakni tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh potagonis adalah tokoh yang berperan sebagaipembawa amanat pengarang. Sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang melawan amanat yang disampaikan. Tokoh protagonis menunjukkan perilaku yang baik, misalnya jujur, setia, bertanggung jawab, sedangkan tokoh antagonis menunjukkan perilaku yang kurang terpuji misalnya culas, pemfitnah, sombong, dan dengki.
Rangkaian konflik yang dialami para tokoh dalam novel akan membentuk alur cerita (plot). Alur cerita dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu eksposisi (pengenalan tokoh, masalah, tempat, suasana, dan waktu), konflik (munculnya pertentangan yang dialami oleh para tokoh), krisis (konflik menjadangat rumit/kompleks), klimaks (konflik memuncak dan mendapatkan jalan keluar penyelesaian).
5.   Ciri Fisik dan Ciri Kejiwaan Tokoh Novel
Ciri-ciri watak tokoh dalam novel dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yakni ciri-ciri fisik, hubungan tokoh dengan lingkungannya, dan ciri-ciri kejiwaannya. Dalam penulisan novel, tokoh berfungsi sebagai pengembang cerita dan penyampain pesan. Tokoh dapat dimanfaatkan sebagai alur untuk mengembangkan cerita apabila tokoh-tokoh dalam novel itu memiliki watak yang berbeda-beda. Perbedaan watak antartokoh menjadi pemicu munculnya konflik (pertentangan). Bertolak dari konflik yang dialami para tokoh tersebut pengarang dapat mengembangkan cerita.
6.   Menceritakan Kembali Isi Novel
Untuk menceritakan kembali isi sebuah novel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membaca, yakni 1) tokoh dan watak tokoh novel, 2) rangkaian perisitwa dan tempat peristiwa dalam novel, dan 3) pesan-pesan yang disampaikan pengarang dalam peristiwa-peristiwa yang dianggap penting.