NOVEL
A. Pengertian
Novel adalah
cerita/prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan
orang-orang di sekelilingnya, dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Selain memiliki tema, novel juga mengandung amanat.
Amanat adalah
pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Contoh novel Siti Nurbaya
bertemu percintaan. Amanat yang ingin disampaikan pengarangnya adalah kerasnya
adat istiadat dapat membuat orang menderita atau sengsara. Untuk menceritakan
isi sebuah novel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membaca, yaitu
1. Tokoh dan
watak tokoh novel,
2. Rangkaian peristiwa
dan tempat peristiwa dalam novel, dan
3.
Pesan-pesan yang disampaikan pengarang dalam
peristiwa-peristiwa yang dianggap penting.
B.
Sudut Pandang Novel
Sudut pandang adalah cara
lihat/posisi pengarang terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
cerita. Ada beberapa jenis sudut pandang, yaitu;
1. Pengarang sebagai pelaku utama cerita
Tokoh cerita akan menggunakan kata “aku” dalam cerita. Oleh karena
itu, seakan-akan cerita tersebut merupakan kisah atau pengalaman si pengarang
sendiri. Sudut pandang seperti ini disebut akuan
sertaan (orang
pertama sertaan).
2. Pengarang ikut main, tetapi bukan sebagai pelaku utama
Cerita sebenarnya mengisahkan orang lain sebagai pelaku utama,
tetapi pengarang terlibat di dalamnya. Sudut pandang seperti ini disebut akuan tak sertaan(orang pertama tak sertaan).
3. Pengarang serbatahu
Dalam cerita ini pengarang tidak berperan apa-apa. Pelaku
utamanya adalah orang lain yang biasa disebut ia
atau dia atau nama
seseorang yang diguankan dalam ceritanya. Di sini pengarang sertaan mengetahui
apapun yang dilakukan atau bahkan yang ada dalam pikiran pelaku cerita. Sudut pandang
seperti ini disebut diam
serbatahu (orang
ketiga serbatahu).
4. Pengarang peninjau
Pengarang hanya menyatakan atau menceritakan apa yang
dilihatnya. Dia seakan-akan tidak tahu apa yang akan dilakukan pelaku atau apa
yang ada dalam pikiran pelaku. Sudut pandang seperti ini disebutdiam terbatas (orang ketiga
terbatas).
C.
Konflik-Konflik dalam Novel
Inti sebuah novel adalah konflik.
Dengan kata lain, cerita dalam novel itu terbentuk karena adanya konflik. Bagaian-bagian
cerita yang ada di dalam sesungguhnya merupakan rangkaian konflik-konflik. Yang
membedakannya, ada konflik sedang dan konflik puncak. Konflik sedang biasanya
dijumpai pada bagian awal cerita sementara itu, konflik puncak umumnya dijumpai
pada bagian tengah atau akhir cerita. Bentuk konflik itu sendiri ada yang
berupa konflik sosial, konflik budaya, atau konflik psikologis. Konflik-konflik
tersebut tidak selalu berpisah satu dengan lainnya. Bisa saja dalam sebuah
penggalan cerita itu terdapat beberapa konflik.
D. Konflik yang
Dihadapi Tokoh Novel
Konflik yang dialami tokoh dalam novel antara
lain
1.
Konflik
tokoh dengan diri sendiri,
2.
Konflik
tokoh dengan tokoh lain,
3.
Konflik tokoh
dengan kelompkoh.
Cara tokoh dalam menyelesaikan konflik sangat
menarik untuk dipelajari karena hal itu dapat mengambarkan kebenaran,
cita-cita, cara tokoh menyikapi orang lain, kehalusan rasa, dan keluhuran budi
tokoh tersebut.
Rangkaian cerita dalam novel dikembangkan
dengan konflik yang dialami para tokoh. Konflik terjadi karena adanya perbedaan
tujuan atau kepentingan antartokoh atau tokoh dengan diri sendiri. Wujud konflik
dapat berupa pertengkaran antartokoh, upaya untuk menatuhkan atau mencelakakan
tokoh lain, memfitnah, bahkan tindakan-tindakan penyiksaan fisik seperti memukuli
dan menyiksa tokoh lain.
4.
Tokoh dan Alur dalam Novel
Dilihat dari konflik yang terjadi, tokoh
dapat dikelompokkan menjadi dua yakni tokoh protagonis
dan antagonis. Tokoh potagonis adalah tokoh yang berperan sebagaipembawa amanat pengarang. Sedangkan tokoh
antagonis adalah tokoh yang melawan amanat yang disampaikan.
Tokoh protagonis menunjukkan perilaku yang baik, misalnya jujur, setia,
bertanggung jawab, sedangkan tokoh antagonis menunjukkan perilaku yang kurang
terpuji misalnya culas, pemfitnah, sombong, dan dengki.
Rangkaian konflik
yang dialami para tokoh dalam novel akan membentuk alur cerita (plot). Alur cerita
dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu eksposisi (pengenalan tokoh,
masalah, tempat, suasana, dan waktu), konflik (munculnya pertentangan yang
dialami oleh para tokoh), krisis (konflik menjadangat rumit/kompleks), klimaks
(konflik memuncak dan mendapatkan jalan keluar penyelesaian).
5. Ciri Fisik
dan Ciri Kejiwaan Tokoh Novel
Ciri-ciri watak tokoh dalam novel dapat
dilihat dari tiga sudut pandang, yakni ciri-ciri fisik, hubungan tokoh dengan
lingkungannya, dan ciri-ciri kejiwaannya. Dalam penulisan novel, tokoh
berfungsi sebagai pengembang cerita dan penyampain pesan. Tokoh dapat
dimanfaatkan sebagai alur untuk mengembangkan cerita apabila tokoh-tokoh dalam
novel itu memiliki watak yang berbeda-beda. Perbedaan watak antartokoh menjadi
pemicu munculnya konflik (pertentangan). Bertolak dari konflik yang dialami
para tokoh tersebut pengarang dapat mengembangkan cerita.
6. Menceritakan
Kembali Isi Novel
Untuk menceritakan
kembali isi sebuah novel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat
membaca, yakni 1) tokoh dan watak tokoh novel, 2) rangkaian perisitwa dan
tempat peristiwa dalam novel, dan 3) pesan-pesan yang disampaikan pengarang
dalam peristiwa-peristiwa yang dianggap penting.